Sejumlah penyandang disabilitas mengeluhkan pelaksanaan job fair yang digelar di Jakarta Barat baru-baru ini. Mereka mengaku kesulitan menemukan lowongan kerja yang benar-benar ramah disabilitas, meski panitia menyatakan acara terbuka untuk semua kalangan.
Salah satu peserta, Sari (27), penyandang disabilitas daksa, mengatakan bahwa banyak perusahaan tidak menyediakan posisi yang bisa diakses oleh penyandang disabilitas. “Saya datang dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan, tapi hampir semua lowongan menuntut kemampuan fisik penuh tanpa opsi alternatif,” ujar Sari.
Penyandang disabilitas lainnya, Andi (30), yang mengalami gangguan penglihatan, juga menyampaikan kekecewaannya. Ia menyebut panitia tidak menyediakan pendamping atau fasilitas penunjang, seperti informasi braille atau petunjuk suara. “Saya merasa tidak dianggap, padahal saya punya keterampilan komputer dan administrasi,” katanya.
Laporan dari beberapa komunitas disabilitas menyebut bahwa hanya sedikit perusahaan yang secara eksplisit membuka peluang kerja inklusif dalam job fair tersebut daftar medusa88. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran terhadap pentingnya akses kerja yang setara.
Dinas Tenaga Kerja Jakarta Barat mengaku akan mengevaluasi pelaksanaan job fair ini. Mereka berjanji akan berkoordinasi lebih lanjut dengan organisasi disabilitas agar ke depannya acara serupa benar-benar inklusif. “Kami terbuka terhadap masukan dan akan memperbaiki mekanisme rekrutmen di event selanjutnya,” ujar perwakilan dinas.
Penyandang disabilitas berharap pemerintah dan swasta tidak sekadar memberikan ruang simbolik, tetapi benar-benar menyiapkan sistem yang memungkinkan mereka berdaya secara nyata di dunia kerja. Kesetaraan bukan permintaan, melainkan hak yang harus mereka dapatkan.